Ke desa terpencil untuk mengunjungi Varanga Jain Temple di Udupi – Karnataka

Terima kasih kepada seluruh sahabat serta keluarga yang sudah menggambarkan citra Udupi yang jelas di benak aku. Hingga dikala ini, aku ketahui Udupi populer cuma sebab matematika Krishna, serta laddunya yang lezat. Tetapi gimana mereka merindukan Kuil Varanga Jain? Sebagian bulan yang kemudian, aku menemukan peluang emas buat mendatangi Udupi buat perkawinan. Sebab ini merupakan perkawinan akhir minggu, aku mempunyai banyak waktu dikala ini buat menjelajahi kota.
Aku senantiasa terpesona oleh Jainisme( serta Buddhisme) yang membuat aku merancang arah ke desa yang telah lama terdapat di kartu namun tidak sempat menciptakan waktu buat berkunjung. Yang awal serta jelas merupakan, kalau aku tidak sempat menciptakan alibi buat mendatangi Udupi, serta“ siapa yang hendak mengemudi sepanjang itu?” merasa. Tidak, ini bukan tentang jarak( aku bisa berkendara bermil- mil) namun ini tentang keadaan jalur dikala Kamu melintasi Goa ke Selatan, apalagi sampai dikala penyusunan postingan ini. Tetapi saat ini saya memiliki alibi yang sempurna.
Posisi Kuil Varanga Jain:
Itu merupakan hari Pekan yang berangin serta aku tidak berpikir 2 kali buat jadi hari misi buat mendatangi bait suci ini. 4 Jam saat sebelum ritual Haldi bisa diawali serta aku ketahui ini memanglah peluang emas untuk aku, tiba sepanjang ini, buat alibi yang berbeda sama sekali. Tempat ini berjarak dekat 45- 60 menit dari pusat kota Udupi serta menuntut mengemudi dengan hati- hati sebab jalan kecil dikala Kamu mendekati Posisi. Ekspedisi ke desa Varanga tenang serta damai. Tidak hanya lelet serta hati- hati, tempat ini betul- betul proporsional dengan ekspedisi yang Kamu keluarkan. Bagian yang menarik merupakan, bergantung di bagian Udupi mana Kamu terletak, terdapat sebagian rute mengarah ke kuil ini. Tempat ini mempunyai tempat parkir yang indah di zona terbuka. Jadi hari Pekan, aku tidak bisa memandang mobil lain tidak hanya kepunyaan aku pada dikala itu, di tempat parkir yang dipadati rumput ini.
Tentang Kuil Varanga Jain:
Kere Basadi( yang maksudnya candi danau), diucap pula Chaturmukha Basadi. Dibentuk pada abad ke- 12, kuil ini mempunyai arca Tirthankaras berwajah 4 serta nampak menawan. Cocok laporan, sebagian tahun yang kemudian, seorang bisa dengan gampang berjalan ke kuil serta suasana yang sama sepanjang masa kemarau, tetapi, bila aku wajib ditanya, aku lebih suka semacam ini. Terdapat rumah bengkel kecil di sebelah kuil di mana Kamu bisa menggunakan tiket perahu serta Kamu pula bisa mencari persembahan ataupun layanan kuil yang lain. Mereka tidak menerima pembayaran digital buat seluruh tipe tiket ataupun layanan. Tiket kapal berharga INR 20( USD 0, 26) yang ialah tiket kembali berangkat 1 orang. Itu bayaran yang sangat rendah buat ekspedisi, layak buat tempat yang begitu indah.
Panorama alam Kuil Varanga Jain dari dermaga masuk
Alas kaki wajib dijauhkan dari pura serta pula tidak boleh dibawa ke dalam perahu. Diperlukan 2 menit buat melintasi sisi lain serta semacam inilah tampilan panorama alam di tengah jalur.
Pusat Danau Kuil Varanga Jain
Apa yang betul- betul dikagumi dari tempat ini merupakan keheningan yang Kamu hadapi. Air yang mengasyikkan, Atmosfer yang tenang buatnya sangat berharga untuk Kamu buat menghabiskan waktu. Dikala Kamu mendekat, inilah yang Kamu amati:
Kuil Varanga Jain– Panorama alam Dermaga
Tentang Kuil Varanga Jain:
Dikala perahu berlabuh, Kamu berakhir di anak tangga serta dalam hitungan ke- 5, Kamu menghadap ke balik kuil. Aku memohon kuil Pujari buat membimbing aku dengan tindakannya yang berarti” ke depan”. Posisi dermaga terletak di bagian balik candi serta Kamu butuh berjalan kaki ke seberang saja.
Nampak samping candi
Pujari menyuruh aku merambah kuil, mengawali dengan Puja, serta setelah itu mempersembahkan Aarati. Ia pula menarangkan kepada aku kalau kuil ini berumur nyaris 1300 tahun serta menyuruh aku buat mengecek 3 berhala yang lain.
Pintu Masuk Kuil Varanga Jain
Jalur masuk ke zona candi sangat kecil tetapi aku sukses dengan gampang. Aku memiliki persoalan penasaran buat Pujari serta aku bertanya tentang wisatawan. Yang mengejutkan aku, katanya banyak wisatawan berkunjung pada bulan Oktober- November serta Maret- Mei, paling utama dari Maharashtra serta bagian lain Karnataka. Ia meningkatkan dengan berkata kalau desa Varan menampung beberapa besar populasi Jain pula. Sedangkan obrolan ini terus menjadi menarik buat dipelajari, aku ketahui inilah saatnya aku buat kembali. Dikala kembali ke sisi lain tempat mobil aku diparkir, aku tidak bisa menahan diri buat tidak mengambil sebagian foto lagi.
Tukang perahu serta harta karunnya
Banyak aktivitas dikala itu merupakan biang keladi yang membuat aku berjalan kembali ke kapal. Tukang perahu sangat tabah buat mengizinkan aku mengambil foto serta walaupun itu berlawanan dengan kemauan aku buat kembali, aku wajib melaksanakannya. Ataupun jika tidak, aku tidak hendak melaksanakannya, paling utama bila ini merupakan pemikirannya:
Panorama alam dari Kuil Varanga Jain
Bila Kamu mau mendatangi kuil, inilah
Posisi Google ke tempat tersebut. Lain kali Kamu terletak di Udupi, Jangan lewati ini. Yakinlah kalau tempat ini mempunyai jaringan Vi- Idea, Jio yang berkekuatan penuh sehingga Kamu tidak jauh dari satu panggilan juga, kalau- kalau Kamu butuh ditarik keluar( namun kenapa Kamu begitu?).
Tinggalkan Balasan